Liputan6.com, Era baru game memang semakin masif berkat berkembangnya teknologi disc dan ROM. Tren ini menjadi penanda lahirnya generasi kelima konsol video game, yang sukses didominasi PlayStation. Berkat PlayStation, Sony menjadi raja baru di industri game, dan mulai menyingkirkan Sega dan Nintendo.
Meski begitu, bukan berarti persaingan antara ketiga perusahaan game asal Jepang ini berakhir. Sebab Sega dan Nintendo masih terus melakukan perlawanan. Untuk menyaingi PlayStation, Sega merilis Dreamcast. Konsol ini sekaligus menjadi penanda era baru video game, yaitu generasi keenam.
Sega Makin Redup
Dreamcast dirilis di Jepang di Jepang pada 27 November 1998. Sega berharap Dreamcast menjadi momentum kebangkitan setelah konsol Saturn dianggap gagal di pasaran. Dilansir dari laman IGN, Dreamcast berawal dari desakan Presiden Sega of America Bernie Stolar ke Sega Pusat di Jepang untuk membuat platform baru. Ketika itu PlayStation berhasil menguasai pasar game yang dikategorikan dewasa, sedangkan Nintendo menguasai pasar anak-anak.
Sega pun kemudian membentuk dua tim untuk pengembangan platform baru. Tim pertama dipimpin oleh ilmuwan IBM Tatsuo Yamamoto dan grup Skunkworks, sedangkan tim kedua dipimpin oleh insinyurhardware Sega, Hideki Sato. Tapi Sega kemudian memilih Yamamoto yang menggunakan prosesor berarsitektur Hitachi SH4 dan grafis VideoLogic Power VR2. Untuk hardware, tim Yamamoto memilih 3dfx.
Kemudian 3dfx membocorkan pengembangan Dreamcast saat melakukan penawaran saham perdananya.IGN menyebut ini sebagai 'kebodohan terbesar' di industri video game. Sega lalu berpaling, dan menggunakan desain yang dikembangkan Sato.
Untuk sistem operasi, Sega bekerja sama dengan Microsoft selama dua tahun untuk menyematkan Windows CE dengan dukungan grafis DirectX. Tapi, dilansir dari Cnet, menurut Presiden Envisioneering Group Richard Doherty, Microsoft ingin Windows CE menjadi sistem operasi utama. Sega tak mau. Hingga akhirnya Sega memilih sistem operasi yang dihadirkan otomatis pada disc.
Dreamcast sendiri menggunakan media optik bernama GD-ROM. Dengan teknologi ini akan sulit untuk membuat game bajakan di Dreamcast. Saat pertama kali dirilis, Dreamcast memang cukup menuai sukses.
Tapi saat Sony merilis PlayStation 2, penjualan Dreamcast pun terpuruk. Setelah Dreamcast gagal, mengutip BBC, Sega pun mengalami masalah keuangan dengan kerugian hingga US$ 412 jta di kuartal yang berakhir Maret 2000.
PlayStation 2 Makin Berkibar
Kemunculan PlayStation 2 memang memesona bagi para gamer. Tapi ini tentu saja 'neraka' bagi pesaing Sony. Pesona PlayStation2 sudah terlihat saat Sony memperkenalkannya pada November 1999 di ajang Tokyo Game Show. Tak heran sambutan meriah didapatkan PS2 saat mulai dipasarkan pada Maret 2000.
IGN menyebut, PS2 bahkan sulit didapat di awal peluncurannya. Ini menyebabkan situs lelang eBay jadi alternatif untuk penjualan PS2, yang tentu saja dibanderol dengan harga lebih tinggi.
Keunggulan PS2 memang terletak pada spesifikasi. Kali ini PS2 menggunakan game berbasis DVD yang juga bisa memutar CD audio dan film DVD. PS2 bahkan kompatibel untuk memainkan game PS generasi pertama. Beberapa game eksklusif pun muncul sebagai pemikat. Sebut saja franchise Grand Theft Auto, Final Fantasy, dan Metal Gear Solid.
Berbagai macam keunggulan itu menjadikan penjualan PS2 laris-manis. Sony mengaku sudah lebih dari 155 juta unit yang terjual pada 31 Maret 2012. Sony juga mengaku PS2 menjadi konsol game tercepat yang mencapai angka penjualan 100 juta unit ada 2005, atau 5 tahun dan 9 bulan sejak mulai dijual di pasaran.
Microsoft Jadi Pemain Baru
Dua generasi PlayStation menjadikan Sony sebagai penyandang gelar baru untuk raja konsol game, dengan menjungkalkan Sega dan Nintendo. Pesaing Sony malah muncul dari daratan Amerika Serikat, ketika Microsoft mengumumkan kehadiran konsol game Xbox.
Ini tentu saja sebuah kejutan. Sebab sebelumnya Microsoft hanya menjadi mitra Sega dalam pengembangan konsol Dreamcast. Pengembangan konsol terus dilakukan oleh tim DirectX, hingga kemudian lahirlah prototipe bernama DirectXbox. Nama itu kemudian disingkat hanya dengan nama Xbox.
Di situs Microsoft, Bill Gates saat itu masih menjabat CEO mengakui kalau Xbox awalnya dibuat Microsoft agar tak ketinggalan dengan Apple. Perusahaan yang didirikan Steve Jobs dan Steve Wozniak itu memang sudah memperkenalkan konsol game Apple Pippin pada 1995, yang gagal di pasaran.
"Jika kami tak mengembangkan diri ke generasi terbaru, kami akan jauh ketinggalan dari pesaing kami (Apple)," ujar Bill Gates.
Akhirnya Xbox diperkenalkan perusahaan pembesut software itu pada 10 Maret 2000. Ketika itu PS2 sudah mulai dipasarkan, tapi Xbox tetap dikagumi karena kecanggihan teknologinya. Salah satunya adalah konsol pertama dengan fitur Dolby Interactive Content-Encoding Technology untuk hasilkan encoding Dolby Digital pada konsol.
Konsol Microsoft ini baru dipasarkan pada 2001. Dengan cepat Xbox mulai mencuri perhatian para gamer. Berbagai game yang dibesut Bungie, perusahaan yang dibeli Microsoft sebelum merilis Xbox, menjadikan magnet bagi gamer. Salah satu game tersukses itu adalah Halo: Combat Evolved, game dalam genre first person shooter yang kemudian hadir dalam berbagai judul baru. Sejumlah game yang sukses di PS2 juga muncul di Xbox. Tentu ini menjadikan gamer punya alternatif pilihan.
Penjualan Xbox terbilang sukses, meski tak spektakuler seperti PS2. Pada 2006 Microsoft mengumumkan telah menjual 24 juta unit di seluruh dunia. Dengan hasil ini, Xbox resmi menjadi pesaing bagi PS2. 'Perang konsol' pun kini beralih dengan menghadirkan pertarungan Sony vs Microsoft.
Sebenarnya Nintendo juga merilis konsol generasi keenam dengan nama GameCube. Nintendo menjadikan GameCube sebagai konsol pertama dengan optical disc. Tapi GameCube punya keunikan, yaitu format miniDVD yang dimunculkan. Ini menyebabkan konsol tak bisa memutar CD audio dan DVD film.
Tapi di GameCube Nintendo mulai menghadirkan konektivitas dengan konsol genggam Game Boy Advance. Ini merupakan fitur pertama yang menggunakan konsol genggam sebagai layar kedua sekaliguscontroller. Kelak ini akan dikembangkan Nintendo di konsol Wii U.
Beragam game dengan karakter khas Nintendo tetap muncul di GameCube. Misalnya saja game Luigi's Mansion dan Super Smash Bros Melee. Sayangnya GameCube tak berhasil membawa Nintendo kembali ke masa jayanya.
GameCube setidaknya menunjukkan kalau Nintendo masih punya taji. Dalam beberapa tahun mendatang, Nintendo masih terus memproduksi konsol dan membayangi Sony dan Microsoft dalam persaingan konsolgame, termasuk generasi berikutnya. (gal)
0 komentar:
Posting Komentar