Empat rekanan Nokia di Eropa menyarankan untuk mengganti sistem operasi smartphone Lumia dari Windows ke Android. Dengan begitu, handset Nokia akan lebih mudah terjual.
"Tak ada seorangpun yang datang ke toko dan meminta Windows Phone," ujar salah seorang eksekutif yang bertanggung jawab dalam penjualan Lumia 800 dan 710 pada Reuters. "Nokia telah memberikan diri mereka tantangan ganda yakni memperbaiki kredibilitas sebagai pembuat smartphone dan sukses dengan sistem operasi Microsoft Windows yang mana sedikit mengalami kemunduran di pasar smartphone."
Sang eksekutif menyadari kalau software besutan Microsoft itu punya kemampuan hebat terutama di PC. Namun hanya segelintir orang yang tahu hal tersebut. Juru bicara dari operator mobile lainnya juga sependapat. Dengan bergabungnya Nokia di pasar smartphone Android, maka dominasi Apple atau Samsung akan bisa dikendalikan. Konsumen juga jadi lebih variatif dalam menentukan pilihan.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah sikap Nokia yang dikenal disiplin soal harga. "Jika mereka bisa menurunkan harga lebih rendah, maka kami yakin bisa menjual lebih banyak," kata juru bicara dari salah satu operator mobile lainnya.
Vendor handset asal Finlandia itu saat ini masih bersikeras memasarkan Lumia yang berbasis OS Windows. Menurut rencana, Nokia akan merilis Lumia terbaru yakni seri 610 akhir bulan ini di wilayah Asia seperti Filipina, China, Hong Kong, Indonesia dan Malasysia. Handset yang berjalan di OS Windows Phone 7,5 Tango itu dibekali aplikasi Nokia Maps, Drive, Transport dan Music. Dibanderol seharga USD 247 atau sekitar Rp 2,3 juta, Lumia 610 berjalan dengan kecepatan prosesor 800Mhz dan RAM 256MB. (wk/ri)
Read more: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00019478.html#ixzz2IlFW1v6w
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar